Rabu, 25 Maret 2015

Urutan Upacara Pernikan Adat Jawa

Urutan Pernikahan Adat Jawa dengan Upacara Panggih
Arum & Ranto, Purworejo, Jawa Tengah 22 Maret 2015


           Dalam Ulasan artikel ini kami tim Ekspose Fotografi akan menjelaskan beberapa  urutan acara dalam prosesi pernikahan adat Jawa atau biasa di sebut dengan upacara panggih. Didalam upacara ini terdapat beberapa urutan upacara yang umumnya dilaksanakan dalam upacara resepsi panggih. berikut penjelasanya

1. Upacara balangan sedah / lempar sirih yaitu pengantin putra dan pengantin putri saling melempar sirih, setelah itu disusul dengan berjabat tangan sebagai tanda bahwa pengantin sudah saling mengenal. 

2. Upacara Wiji Dadi
Sebelum pengantin putra menginjak telur, pengantin putri membasuh terlebih dahulu kedua kaki pengantin putra sebagai tanda bahwa pengantin putri sebagai calon istri beredia dan siap untuk melayani suaminya.

3. Upacara sindur binayang yaitu pasangan pengantin berjalan dibelakang ayah pengantin putri, sedangkan ibu pengantin putri dibelakangnya pengantin tersebut. Hal ini mempunyai makna bahwa  Bapak selalu membimbing putra-putrinya sebagai kepala rumah tangga agar kelak puta-putrinya  menuju kebahagiaan, sedangkan Ibu yang berjalan di belakang pengantin bermakna bahwa Ibu adalah sosok yang tepat sebagai pemberi dorongan agar putra-putrinya tidak mudah putus asa ketika mengalami cobaan.

4. Upacara Timbang (Pangkon) dan disusul upacara tanem  yaitu Bapak pengantin putri mempersilahkan duduk kedua pengantin di pelaminan yang bermakna bahwa Bapak telah merestui dan mengesahkan kedua pengantin menjadi suami istri.

5. Upacara tukar kalpika yang disebut juga tukar cincin. Hal ini mempunyai makna bahwa suami istri  adalah pasangan yang siap dan harus menjalani kehidupan sebagai pasangan yang saling melengkapi  untuk mencapai hidup bahagia . (biasanya ada yang melakukan ada yng tidak)

6. Upacara kacar-kucur ( Tanpa Kaya)yaitu suami dalam upacara tersebut membawa simbolik berupa beras, bawang, cabai, uang, dsb dengan wadah biasanya berupa kain untuk di berikan kepada pengantin putri dengan cara pengantin pria berdiri dan pengantin putri duduk pada saat menerimanya diharapkan dalam kehidupan nyata agar kelak apabila suami mencari rizki hendaknya diserahkan kepada istri demi memenuhi kebutuhan keluarga.

7. Upacara Kembul Dhahar (Sekul Walimah) yaitu kedua pengantin saling suap-suapan dan disusul dengan saling memberikan minum yang bermakna agar kedua calon mempelai apabila kelak sudah menjalani kehidupan rumah tangga dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan Allah SWT dan dapat melalui suka-duka dengan bersama-sama.

8. Upacara Sungkeman /Ngebekten yaitu kedua pengantin berlutut  kepada Bapak dan Ibu dari kedua pengantin. Hal ini bermakna bahwa kedua pengantin akan selalu berbakti kepada Bapak / Ibu pengantin walaupun sudah mempunyai keluarga sendiri sekaligus  mohon doa restu agar Tuhan selalu memberikan rahmatnya.

        Demikian sedikit ulasan artikel dari kami. apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun pengucapan, kami selalu menunggu saran anda.




Facebook : Ekspose Fotografi
Twitter & Instagram : @ekspose_photo
Email : ekspose.photography@yahoo.co.id
Contact Person : 08886932773 : 081228066925
PIN : 3224030B/54D6A8C6
Alamat : Keji, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta









Copyright 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *